Laptop Lenovo Yoga 3 Pro Dibanderol Rp 18 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah resmi dirilis menjelang akhir tahun 2014, Lenovo akhirnya membawa laptop convertible terbarunya, Yoga 3 Pro, ke Indonesia, Kamis (22/1/2015).

Produk tersebut dapat dikatakan sebagai laptop "lipat" karena layar monitor bisa diputar hingga membuat perangkat tersebut dapat difungsikan sebagai tablet.

"Bahkan bisa dilipat hingga 360 derajat," ujar Hero Chandra, Product Manager for Consumer Notebook Lenovo Indonesia dalam acara perilisan perangkat tersebut di Jakarta.

Kompas.com/Deliusno
Tentunya, perangkat ini bisa diatur seperti perangkat laptop pada umumnya
Menurut Hero, salah satu kelebihan Yoga 3 Pro ketimbang seri Yoga sebelumnya terletak di bagian engselnya. Laptop berbasis Windows 8.1 ini dikatakan memiliki engsel yang lebih baik ketimbang Yoga generasi sebelumnya. 

Engsel yang dinamakan watchband oleh Lenovo tersebut menggunakan 800 keping baja dan aluminium. Jumlah titik fokus yang terdapat di engsel tersebut pun ditambah, dari dua menjadi enam buah.

Dengan penggunaan bahan tersebut, engsel tersebut dapat membuat layar lebih fleksibel untuk dilipat. Ia juga dikatakan lebih kuat dan tidak mudah aus, jika perangkat tersebut sering dilipat.

"Jangan khawatir untuk fleksibilitas lebih kuat dan material lebih baik, konstruksinya juga lebih kuat," kata Hero.

Kompas.com/Deliusno
Engsel seri ini diklaim lebih kuat dibandingkan seri sebelumnya
Yoga 3 Pro sendiri hadir dengan spesifikasi yang cukup mumpuni. Produk ini dilengkapi layar IPS 13 inci dengan dukungan resolusi QHD 3.200 x 1.800 piksel.

Selain itu, produk tersebut dilengkapi prosesor Intel Core M-5Y70 2,6 GHz, GPU Intel HD Graphics 5300, RAM 8 GB, dan SSD 256 GB. Dari segi baterai, perangkat ini dilengkapi baterai Li-Polymer 44 WHr.

"Baterai ini bisa menghidupkan perangkat hingga 9 jam," ungkap Hero.

Lenovo Yoga 3 Pro sudah beredar dan dijual di pasar Indonesia. Harga yang dibanderol cukup tinggi, yakni Rp 18 juta. 

Meski memiliki harga yang tinggi, pihak Lenovo tetap yakin perangkat tersebut dapat diterima dengan baik di pasar Indonesia.

"Buktinya, pada masa pre-order lalu, ada sekitar 550 orang yang memesan produk ini. Jumlah tersebut lebih tinggi dari jumlah stok awal kami, yaitu 200 unit," pungkas Hero.

Komentar